Ketika aku diam .
Bukan berarti aku tak
sayang padamu
itu semua ,karna
aku menyayangimu .
Ketika aku marah
bukan aku membencimu
itu semua karna aku
menghargaimu .
Aku hanya kita saling menyadari
apa yang terbaik untuk
hati kita .
Salahkah jika aku
ingin hatimu hanya untukku .
Walau semua itu
sulit untuk di jalani .
Tak kan pernah ada yang hilang
ketika aku diam .
Yang ada hanya keinginan
'' untuk terus menyayangimu
dalam hidupku ''
Tuesday, July 30, 2013
MAAF ATAS CINTAKU
Maaf
jika cintaku tak seindah yang kau pikirkan
tak semanis yang ku janjikan
bukankah semua sebatas pengharapan?
Jika kehadiranku membuatmu meresah
karena aku tak sepertinya
menghiburmu kala kau sedih
memanjakanmu kala kau gundah
aku bukanlah dia yang memanja bermanja
Aku hanya aku yang bisa mencintaimu
dengan caraku
dengan segala keterbatasanku
tapi aku sungguh ingin bahagia denganmu
Aku hanya kunang kunang kecil ditengah sinar rembulan
mana mungkin aku bisa mengalahkan cahayanya
aku tak bisa menuntunmu dari kegelapan
atau memberi sinar seperti rembulan
Tapi maafkan
aku mencintaimu dengan caraku
bukan nafsu yang memiliki
semua karna hati
dengan hati yang mendamba
salam santun dariku
Monday, July 1, 2013
Kawan Baik Tapi Kenapa Kawan Baik Sendiri Yang Menyakitkan Hati?
Backstab!
Itu lah yang dirasakan apabila kita
‘terkena’ dengan rakan karib sendiri, yang maybe telah dianggap sebagai
adik- beradik sendiri. Memang sesuatu yang normal bagi seorang manusia
untuk berasa sakit hati.
Itu fitrah untuk merasakan gembira atau
sedih. Apatah lagi kita diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang
bersosial yang mustahil untuk lepas dari kekhilafan.
Mungkin, jika hati ini sakit pada mereka yang tidak rapat dengan kita, kita tidak ambik pusing sangat. Who them to us. kan?
Tapi bila “terkena” dengan sahabat yang dianggap baik dengan kita selama ini, it’s feel torn apart inside. Memang sakit. Sakit tanpa luka.
Mungkin kita tak dapat tersenyum, even
untuk menutup perasaan ini daripada dibaca orang lain, walaupun pada
hakikatnya kita tidak mahu orang lain mengetahui kesedihan yang menimpa
kita.
kawan baik
Hati ini memang suatu organ yang sensitif, super sensitif, sebab hanya dengan kata-kata pun boleh menyebabkan ia luka.
Kalu difikir-fikirkan balik, memang
haruslah Islam melarang anak berkata walaupun “Uh!” kepada ibu kita,
sebab dia pernah jadi kawan baik kita selama 4tahun6bulan. Makan, lepak, suka duka dan
tidur bersama.
Mungkin benda itu nampak simple bagi
kita, tapi bagi mereka yang benar-benar sayang kepada kita, perkataan
itu sangat menyakitkan. Begitu la juga bagi sahabat baik.
Mungkin selama ini kita pernah terasa dan sakit hati, tetapi masih mampu cover disebalik senyuman. Tapi sampai pada satu tahap, kita tidak dapat menerima perbuatan atau perkataan dia.
Kutuk mengutuk itu perkara biasa la.
Tapi perkara yang lebih serius daripada itu, maybe rase nak terajang
atau cincang2 aje. Sabar, sabar dan sabar..
Tak perlu la kita membenci dia, tak perlu balas dendam. Anggap sahaja ini suatu ujian.
Apa pun perkataan dia kepada kita, walaupun sangat mengguris hati, tentu itu terjadi dengan izin Allah. Anggap sahaja ini episod atau ujian yang harus kita lalui untuk menguji keimanan kita.
Subscribe to:
Posts (Atom)